Open/Close Menu

 

Memiliki bekas luka seringkali membuat kurang percaya diri. Untuk mengatasi masalah ini, scar revision atau operasi bekas luka bisa menjadi solusi menarik untuk mengurangi bekas luka yang disebabkan oleh cedera, terluka, ataupun operasi sebelumnya. Operasi scar revision ini bisa membantu memperbaiki cacat, mengembalikan fungsi kulit, serta menyamarkan bekas luka yang cukup parah. Sebagaimana prosedur operasi lainnya. tindakan scar revision ini tentunya juga memiliki risiko meski masih tergolong sebagai operasi yang aman.

 

Tindakan scar revision tersebut merupakan tindakan pembedahan yang ditujukan untuk merapikan bekas luka ataupun keloid di bagian tubuh tertentu. Dengan membuang parut atau keloid pada bagian tubuh, terutama di bagian tubuh yang terlihat, tentunya ini bisa meningkatkan rasa percaya diri saat berpenampilan. Tindakan pembedahan terhadap bekas luka tersebut bisa dimanfaatkan bagi pasien yang ingin meminimalisir penampakan bekas lukanya. Namun demikian, banyak pakar kesehatan yang tidak merekomendasikan tindakan ini untuk bekas luka kecil ataupun bekas luka yang tidak memicu risiko yang berkaitan dengan prosedur operasi. Inilah mengapa tindakan pembedahan bekas luka ini lebih umum dilakukan bagi para pasien yang memiliki bekas luka keloid berukuran besar, dalam, serta tebal yang mampu mengubah bentuk normal kulit, membatasi gerak ataupun fungsi bagian tubuh tertentu, mengubah postur pasien, ataupun bekas luka yang berada di area yang jelas terlihat seperti wajah.

 

Biasanya tindakan operasi bekas luka bisa dilakukan dalam beberapa bulan ataupun tahun setelah luka sembuh. Hal ini dilakukan karena kebanyakan ukuran luka semakin lama akan semakin menyusut dan cenderung tersamarkan. Dalam fase penyembuhan, luka melalui tiga tahapan yang berbeda yaitu tahapan peradangan, tahapan granulasi, dan tahapan pembentukan. Umumnya, dokter akan menyarankan untuk menunggu selama kisaran 60 hingga 90 hari atau hingga kulit melalui tahapan pembentukan sebelum dilakukan operasi bekas luka. Pada tindakan operasi revisi bekas luka tersebut sebenarnya tidak bida menghilangkan sepenuhnya parut luka tersebut. Yang bisa dilakukan hanya menghaluskan ataupun merapikan luka sehingga kulit terlihat lebih menarik. Selain itu, tindakan ini juga tidak bisa dilakukan pada keloid risiko relaps lebih tinggi dibandingkan parut biasa.

 

Prosedur revisi bekas luka merupakan prosedur rawat jalan yang didukung dengan bius lokal serta sedasi ringan. Namun, untuk beberapa bekas luka dalam kondisi cukup parah bisa dilakukan pembiusan total. Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk melakukan prosedur revisi bekas luka seperti dermabasi, penghapusan bekas luka, cangkok kulit, ataupun penghapusan jaringan parut. Beberapa metode tersebut akan dilakukan sesuai dengan kondisi parut.

 

Setiap pasien hendaknya melakukan sejumlah konsultasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan bedah untuk menghaluskan bekas luka ataupun keloid. Mengetahui sejumlah risiko ataupun komplikasi yang mungkin ditimbulkan pun penting untuk dilakukan. Inilah mengapa pastikan untuk berkonsultasi dengan ahlinya. Memilih dokter spesialis profesional dan kompeten tentu akan sangat membantu serta meminimalisir risiko yang mungkin terjadi terkait tindakan operasi yang dilakukan.